Keputusan mengenai investasi dalam aktiva tetap sangat menentukan keberhasilan perusahaan.   Hal ini terjadi karena menyangkut dana yang besar dan berlangsung dalam periode yang lama.  Selain itu, kesempatan untuk mengubah keputusan yang telah diambil dan dilaksanakan tersebut sangat kecil.   Oleh karena itu,keputusan mengenai investasi dalam aktiva ttetap mempunyai pengaruh baik atau buruk yang berlangsung lama terhadap profitabilitas perusahaan.

Masalah yang timbul ketika melaksanakan investasi dalam aktiva tetap ialah bahwa manajemen merasa kesulitan dalam memilih investasi yang telah diusulkan.

Alex S. Nitisemito berpendapat bahwa aktiva tetap adalah elemen dalam aktiva yang sifatnya relative tetap dalam jangka pendek, sehingga tidak naik turun dengan naik turunnya proses produksi.

Menurut Bambang Riyanto, dimaksudkan dengan pengertian aktiva tetp ialah aktiva yang tahan lama yang tidak atau yang secara berangsur-angsur habis turut serta dalam proses produksi.  Selanjutnya, menurut beliau, ditinjau dari lamanya perputaran, aktiva tetap ialah aktiva yang mengalami proses perputaran dalam jangka waktu panjang.

Sedangkan jika ditinjau dari bentuknya, aktiva tetap dibedakan menjadi dua, yaitu :

1.  Aktiva Tetap Berwujud (Tangible Fixed Assets)

2.  Aktiva Tetap Tidak Berwujud (Intangible Fixed Assets)

Aktiva tetap berwujud ialah aktiva  yang mempunyai wujud fisik, antara lain tanah,gedung dan mesin.  Sedangkan aktiva tetap yang tak berwujud ialah aktiva tetap yang tak mempunyai wujud fisik, antara lain paten, goodwill serta riset dan pengembangan.

Jadi, dapat dikatakan bahwa aktiva tetap adalah aktiva yang sifatnya relative tetap dalam jangka pendek, tahan lama (tidak atau secara berangsur-angsur dalam suatu proses produksi) dan mengalami proses perputaran dalam jangka waktu yang lama dengan wujud fisik dan non fisik.

Aktiva tetap yang tidak habis dalam proses produksi misalnya adalah tanah didirikan bangunan pabrik yang tidak mengalami penyusutan.  Sedangkan aktiva tetap yang berangsur-angsur habis dalam proses produksi, antara lain adalah bangunan pabrik, kendaraan, mesin, akan kembali dalam bentuk semula dengan cara tidak sekaligus dalam sekali perputaran, melainkan secara berangsur-angsur melalui penyusutan.

Perputaran dana yang diinvestasikan ke dalam aktiva tetap dapat digambarkan sebagai berikut :

KAS                     Aktiva Tetap                      Depresiasi

Depresiasi

Depresiasi                       Kas

Depresiasi

Depresiasi

Dari gambaran diatas, jelaslah bahwa perusahaan mengadakan investasi (termasuk investasi dalam aktiva tetap) dengan maksud agar perusahaan bersangkutan mendapatkan kembali dana yang diinvestasikan dalam jumlah lebih besar (setidak-tidaknya sama).

Investasi dalam aktiva tetap, mengandung risisko dan ketidakpastian tertentu yang kadang-kadang cukup besar sehingga perlu diperhatikan.

Pada umumnya, risiko dan investasi akan muncul dari tiga kemungkinan, yaitu :

1.  Besarnya investasi

2.  Penanaman kembali cash flow

3.  Penyimpanan dari cash flow

Sedangkan ketidakpastian dari investasi menurut MG. Wright disebabkan oleh perubahan teknologi, ekonomi dan social, kekuatan-kekuatan persaingan dan tindakan-tindakan pemerintah.